Samarinda - Di tengah upaya pemerintah menyalurkan subsidi kepada masyarakat yang berhak, muncul fenomena sebagian orang yang sebenarnya mampu tetapi tetap menggunakan elpiji 3 kg dan BBM bersubsidi. Lantas, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui kanal digitalnya menyoroti bahwa subsidi diberikan sebagai bentuk keadilan sosial bagi mereka yang kurang mampu. Jika seseorang tergolong mampu namun tetap memanfaatkan subsidi, apakah itu tergolong perbuatan zalim? Apakah ada konsekuensi moral dan agama bagi mereka yang mengambil hak orang lain?

Dalam Islam, setiap individu dituntut untuk berlaku adil dan tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Penggunaan subsidi yang tidak semestinya bisa dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap prinsip keadilan dalam distribusi ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami batasan-batasan ini agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merugikan orang lain.

Sumber : MUI Digital

Bagaimana pendapatmu? Yuk, diskusikan bersama! 🤔✨

Follow dan ikuti berita trending lainnya di @prodigy.news